Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Benda Kuno di Masjid Kauman Bantul: Batu Hitam dan Jam Bencet

image-gnews
Majid Kauman Bantul atau Masjid Sabiilurrosya'ad peninggalan Kanjeng Panembahan Bodho atau Raden Trenggono di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Majid Kauman Bantul atau Masjid Sabiilurrosya'ad peninggalan Kanjeng Panembahan Bodho atau Raden Trenggono di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. TEMPO | Pito Agustin Rudiana
Iklan

TEMPO.CO, Bantul - Masjid Kauman atau Masjid Sabiilurrosya’ad di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul, menyimpan benda bersejarah. Sie Kesejahteraan Takmir Masjid Kauman, Nur Jauzak, mengatakan ada dua benda yang menarik perhatian jemaah masjid tersebut.

Baca: Masjid Babul Firdaus, Tempat Para Raja Bikin Taktik Lawan Belanda

Benda itu adalah sebuah batu hitam berbentuk kotak yang disebut watu gilang dan sebuah jam bencet. "Ada dua versi tentang watu gilang yang diceritakan turun-temurun," kata Nur Jauzak kepada Tempo, Sabtu 25 Mei 2019.

Versi pertama menyebutkan batu gilang itu adalah ancik-ancik atau pijakan kaki Kanjeng Panembahan Bodho ketika berwudu. Panembahan Bodho yang memiliki nama kecil Raden Trenggono adalah cucu Adipati Terung I yang merupakan anak Adipati Palembang, Raden Aryo Adinegoro. Panembahan Bodho merupakan cicit dari Raja Majapahit Prabu Brawijaya. Di Masjid Sabiilurrosya’ad, watu gilang itu berada di dekat sumur mata air.

Cerita kedua tentang watu gilang meyakini kalau itu adalah yoni, batu untuk persembahan yang terdapat di candi-candi Hindu. Sebelum Islam masuk, masayarakat pada masa itu lebih dulu memeluk Hindu. Sebelum Masjid Kauman dipugar, watu gilang terletak di bagian depan masjid. Tujuannya, menarik perhatian orang yang melintas agar datang ke masjid.

Sebuah batu hitam yang disebut watu gilang dan jam bencet atau jam matahari di Majid Kauman Bantul di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Benda kedua yang menarik perhatian jemaah, menurut Nur Jauzak, adalah jam bencet. Pria 52 tahun ini menjelaskan jam bencet memiliki nama lain, yakni jam matahari atau istiwa’. Jam ini digunakan untuk menentukan waktu salat. Sesuai namanya, jam tersebut mengandalkan sinar matahari dan hanya bisa digunakan untuk menentukan waktu salat Dhuhur dan Ashar saja. "Dan yang bisa membacanya adalah orang-orang tua," kata Nur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca juga: Asyik Ngabuburit di Masjid Ini, Tunggu Buka Puasa Sambil Dipijat

Jam bencet berupa beton berbetuk setengah lingkaran yang diberi tanda derajat ukuran seperti penggaris, tetapi setengah melingkar. Di atasnya tertancap paku sepanjang 4 sentimeter. Sesuai peredaran matahari, waktu Dhuhur adalah ketika sinar matahari tepat di atas kepala. Bayangan orang pun tepat di bawah kakinya.

Bentuk jam bencet atau jam matahari di Majid Kauman Bantul di Dusun Kauman, Desa Wijirejo, Kecamatan Pandak, Kabupaten Bantul. TEMPO | Pito Agustin Rudiana

Sedangkan waktu Ashar terjadi ketika bayangan benda sama panjang dengan ukuran benda aslinya. "Selisih jam bencet dengan jam analog sekitar 10 sampai 30 menit, lebih dulu waktu istiwa’," kata Nur.

Jam bencet bukan peninggalan Kanjeng Panembahan Bodho. Jam itu dipesan dari perajin jam di Magelang, Jawa Tengah, pada 1950. Tak hanya di Masjid Kauman Bantul, jam bencet juga ada di sejumlah masjid kuno di Yogyakarta dan Surakarta. Kini, watu gilang dan jam bencet ditempatkan berdampingan di sisi kanan Masjid Kauman Bantul.

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

3 jam lalu

Pengelolaan sampah organik di Dusun Petung Bantul Yogyakarta. Tempo/Pribadi Wicaksono
TPA Piyungan Yogya Ditutup Permanen, Ini Jurus Bantul Cegah Aksi Buang Sampah Sembarangan

Penutupan TPA Piyungan di Bantul ternyata membuka masalah baru, banyak warga membuang sampah sembarangan.


Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

7 jam lalu

Tampak pembangunan Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, mangkrak, Jumat, 3 Mei 2024. Masjid ini dibangun dengan biaya Rp sebesar 9,75 miliar. TEMPO/Ihsan Reliubun
Dana Pembangunan Masjid di Cakung Diduga Dilarikan Kontraktor, Warga Pilih Diam Tak Mau Ikut Campur

Dana pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung diduga dilarikan oleh kontraktor. Warga geram sekaligus pasrah, tak mau campur tangan.


Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

16 jam lalu

Tampak pembangunan Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, mangkrak, Jumat, 3 Mei 2024. Masjid ini dibangun dengan biaya Rp sebesar 9,75 miliar. TEMPO/Ihsan Reliubun
Tergusur Proyek, Pembangunan Masjid Baru di Cakung Kini Mangkrak

Uang pembangunan Masjid Al Barkah di Cakung Jakarta Timur diduga dibawa kabur kontraktor sebesar Rp 9,75 miliar.


Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

1 hari lalu

Pengunjung memadati event Halal Fair di Jogja Expo Center (JEC) yang digelar 3-5 Mei 2024. Tempo/Pribadi Wicaksono
Halal Fair Digelar Akhir Pekan Ini di Yogyakarta, Pengunjung Langsung Membeludak

Halal Fair 2024 menyajikan nuansa berwisata syariah bersama keluarga, digelar tiga hari di Jogja Expo Center Yogyakarta.


Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

1 hari lalu

Tampak pembangunan Masjid Al Barkah di Jalan Raya Bekasi KM 23, RT 01 RW 02, Kelurahan Cakung Timur, Cakung, Jakarta Timur, mangkrak, Jumat, 3 Mei 2024. Masjid ini dibangun dengan biaya Rp sebesar 9,75 miliar. TEMPO/Ihsan Reliubun
Kontraktor Diduga Bawa Kabur Uang Rp 9,75 Miliar Dana Pembangunan Masjid di Cakung Jaktim

Pembangunan Masjid Albarkah di Cakung, Jakarta Timur mangkrak setelah uang pembangunan diduga dibawa kabur kontraktor.


Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

1 hari lalu

Yogyakarta International Airport atau bandara YIA di Kulon Progo. Dok. Istimewa
Yogyakarta International Airport Jadi Satu-satunya Bandara Internasional di DIY-Jateng, Ini Kata Sultan HB X

Yogyakarta International Airport sebagai satu-satunya bandara internasional di wilayah ini menjadi peluang besar bagi Yogyakarta.


Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

2 hari lalu

Gubernur DIY Sri Sultan HB X . Tempo/Pribadi Wicaksono
Respons Sultan HB X soal Penjabat Kepala Daerah yang Ingin Maju di Pilkada 2024

Sejumlah partai telah merampungkan penjaringan kandidat untuk Pilkada 2024 di kabupaten/kota Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).


Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

2 hari lalu

Perhelatan menyambut Jogja Fashion Week 2024 Kamis (2/5). Tempo/Pribadi Wicaksono
Jogja Fashion Week 2024 Bakal Libatkan 100 Produsen Fashion dan 112 Desainer

Puncak acara Jogja Fashion Week akan diadakan di Jogja Expo Center Yogyakarta pada 22 - 25 Agustus 2024.


Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

2 hari lalu

Bamsoet Dorong Optimalisasi Peran Masjid Sebagai Pemberdaya Umat

Bambang Soesatyo mengapresiasi peran Dewan Pengurus Masjid Agung Sunda Kelapa yang telah mengoptimalkan peran masjid sebagai pemberdaya umat.


Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

3 hari lalu

Logo Partai Golkar
Pilkada 2024, Golkar DIY Jaring 39 Bakal Calon Kepala Daerah

Partai Golkar DIY telah merampungkan penjaringan bakal calon kepala daerah untuk Pilkada 2024 di lima kabupaten/kota